[Watch *HD*] The Secret - Ein tödliches Geheimnis Full Movie
5 tahun yang lalu
Anda termasuk jenis orang yang hobi memandang langit seperti saya? Jika iya, pernahkah sesekali terlintas di benak Anda, kenapa langit berwarna biru?
Tahukah Anda, sebenarnya langit tidaklah berwarna biru, melainkan terdiri dari warna yang berbeda-beda. Kadang abu-abu atau hitam (contoh langit malam), kadang merah atau emas (langit senja dan kala sunrise tentunya), tak jarang pula berwarna putih atau biru mengilat. Subhanallah.
Ternyata langit berwarna-warni juga ya. Nah pertanyaannya kemudian adalah kok bisa ya?
Langit berwarna hitam tentunya karena tidak ada matahari yang bersinar di malam hari. Sementara langit yang berwarna abu-abu menunjukkan terdapat banyak partikel debu sebagai akibat dari gas-gas kotor di udara. Contohnya, di kota-kota besar dan daerah pabrik (~jadi ingat kisah kupu-kupu abu-abu dan berwarna cerah waktu pelajaran biologi SMP dulu~).
Jika dilihat lagi, ternyata warna-warna langit ini sangat erat kaitannya dengan kedudukan bumi terhadap matahari serta tingkat kebersihan dan polusi udara di suatu tempat. Selain kedua faktor tersebut, ada satu faktor utama lagi yang menyebabkan warna-warni matahari in, yaitu sifat cahaya tampak. Ingat percobaan cahaya putih yang dilewatkan ke prisma kan? setelah dilewatkan oleh prisma cahaya tersebut terurai menjadi 7 warna: mejikuhibiniu. Ini salah satu percobaan yang bisa dilakukan untuk mengamati cahaya tampak. Nah, sama halnya dengan percobaan prisma ini, cahaya putih yang dipancarkan oleh matahari juga terdiri dari ketujuh warna tersebut. Mulai dari ungu yang memiliki panjang gelombang terpendek hingga cahaya merah dengan panjang gelombang terpanjang. Untuk lebih detail, kedudukan warna-warna ini terhadap panjang gelombang dan tingkat energinya dapat dilihat digambar spektrum cahaya berikut.
O iya, dalam fisika energi E dapat didefisinikan sebagai kostantaPlanck h dikalikan dengan frekuensi. Jika dari gambar di atas kita dapat menyimpulkan bahwa panjang gelombang lambda berbanding terbalik dengan frekuensi v, maka energi akan besar jika panjang gelombang mengecil. Mmm, berarti cahaya ungu atau biru memiliki energi yang lebih besar dibandingkan cahaya merah. Nah, makanya kita mengenal istilah Si Api Biru. Api yang berwarna biru jauh lebih ‘tajam’ dari pada api yang berwarna merah. Aha.
Kembali lagi ke permasalahan matahari. Untuk sampai ke Bumi, cahaya putih matahari haruslah melewati atmosfer atau lapisan udara disekeliling Bumi. Atmosfer merupakan sederetan gas (seperti Oksigen, Nitrogen, dan Karbondioksida yang dibutuhkan terutama dalam proses pernapasan makhluk hidup), partikel air, serta debu. Cahaya putih matahari melewati campuran ini (~ingat percobaaan senter yang dipancarkan ke sebuah gelas berisi air keruh~) dengan lintasan yang berbeda-beda. Akibat tumbukan antara partikel cahaya (foton) dan partikel penyusun campuran udara di atmosfer inilah kita melihat langit dalam aneka warna tadi. Cahaya yang terurai akan mengalami pengurangan energi akibat proses tumbukan dengan partikel dan mempengaruhi kekuatan pancaran cahaya sampai di Bumi.
Menurut Lord John William Rayleigh, langit biru disebabkan karena cahaya biru dan hijaulah yang paling kuat dipancarkan oleh matahari. Warna biru ini kemudian tertangkap oleh mata kita, sehingga kita mengatakan langit tersebut biru. Begitu pula halnya pada senja hari. Langit cenderung berwarna merah karena cahaya merah dengan panjang gelombang terpanjanglah yang mampu menempuh perjalanan Matahari-Bumi
<>br>
pelangi merupakan salah satu pemandangan indah yang jarang kita lihat. Jika dilihat, bentuk pelangi seperti busur di langit biru yang muncul karena pembiasan dari sinar matahari ketika hujan kira-kira di mana ya pelangi bisa terlihat? Biasanya pelangi bisa dilihat di daerah pegunungan atau ketika mendung atau ketika hujan baru berhenti turun.
Pelangi merupakan satu-satunya gelombang elektromagnetik yang dapat kita lihat. Ia terdiri dari beberapa spektrum warna. Teman-teman bisa menyebutkan warna apa sajakah yang bisa kita lihat pada pelangi tersebut? Di antara warna tersebut adalah :
merah, kuning, hijau, biru, jingga, ungu
dan sebenarnya ada warna-warna lain yang tidak dapat kita lihat langsung dengan mata. Warna merah memiliki panjang gelombang paling besar, sedangkan violet memiliki panjang gelombang terkecil. Bagaimana pelangi terbentuk ? Coba kita amati ketika sinar matahari mengenai cermin siku-siku atau tepi prisma gelas, atau permukaan buih sabun, kita melihat berbagai warna dalam cahaya.
1.
2.
pa yang terjadi adalah cahaya putih dibiaskan menjadi berbagai panjang gelombang cahaya yang terlihat oleh mata kita sebagai merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu. Panjang gelombang cahaya ini membentuk pita garis-garis paralel, tiap warna bernuansa dengan warna di sebelahnya. Pita ini disebut “spektrum”. Di dalam spektrum, garis merah selalu berada pada salah satu ujung dan biri serta ungu disisi lain, dan ini ditentukan oleh perbedaan panjang gelombang. Ketika kita melihat pelangi, sama saja dengan ketika kita melihat spektrum. Bahkan, pelangi adalah spketrum melengkung besar yang disebabkan oleh pembiasan cahaya matahari.
Spektrum pelangi :
ketika cahaya matahari melewati tetesan air, ia membias seperti ketika melalui prisma kaca. Jadi didalam tetesan air, kita sudah mendapatkan warna yang berbeda memanjang dari satu sisi ke sisi tetesan air lainnya. Beberapa dari cahaya berwarna ini kemudian dipantulkan dari sisi yang jauh pada tetesan air, kembali dan keluar lagi dari tetesan air. Cahaya keluar kembali dari tetesan air kearah yang berbeda, tergantung pada warnanya. Dan ketika kita melihat warna-warna ini pada pelangi, kita akan melihatnya tersusun dengan merah di paling atas dan ungu di paling bawah pelangi. Pelangi hanya dapat dilihat saat hujan bersamaan dengan matahari bersinar, tapi dari sisi yang berlawanan dengan si pengamat. Posisi kita harus berada diantara matahari dan tetesan air dengan matahari dibekalang kita. Matahari, mata kita dan pusat busur pelangi harus berada dalam satu garis lurus.
Posisi melihat matahari :
|